ALUMINIUM (Al)
1. Sifat fisika
☼ Berwarna mengkilap
☼ Putih
☼ Lunak
2. Sifat kimia
☼ Mudah berkarat, lapisan karat Al2O3 melindungi perkaratan Al dibawahnya.
☼ Penambahan sedikit logam lain seperti Cu, Li, Mg dan Mn menyebabkan tahan karat dan keras.
3. Kegunaan Aluminium
☼ Bahan logam aliasi = alloy = campuran (Duralmin).
☼ Kabel listrik, tiang listrik karena kerapatannya rendah, Al = 2,7 gr/cm.
☼ Alat yang tidak beracun, ringan, mengkilap dan murah.
☼ Mudah dibentuk. Contoh : untuk membuat alat2 rumah tangga.
4. Cara pembuatan Aluminium
pemanasan Al2O3 dengan C dan dialiri gas Cl2.
Al2O3 (s) + 3 C(s) + 6 Cl2 (g) -------- 2 Al Cl3 + CO2
2 Al Cl3 gas dicairkan, kemudian di elektrolisiskan.
SILIKON (Si)
1. Sifat fisika
☼ Dalam keadaan padat berbentuk kristal kovalen raksa dengan struktur amorf yang rafuh.
☼ Titik lebur 14100C
☼ Penghantar yang buruk pada suhu kamar, tetapi suhu yang tinggi peghantar yang baik.
☼ Bersifat semi konduktor dan foto listrik jika dicairkan dengan unsur Golongan IIIA dan VA.
2. Sifat kimia
☼ Sukar bereaksi dengan unsur lain.
☼ Pada suhu tinggi bereaksi dengan halogen, oksigen, hidrogen dan asam encer.
☼ Dapat membentuk ikatan berantai (Polimer).
Seperti : - SiH4 sampai dengan Si6H146n-
- SiO4 sampai dengan (Si4O11)n
3. Kegunaan silikon
☼ Bahan untuk membuat kaca dan gelas.
☼ Bahan untuk membuat bahan di laboratorium.
☼ Bahan gurinda, pemotong.
☼ Obat pengawet telur.
☼ Bahan pembuatan keramik.
4. Cara pembuatan silikon
mereduksi silika, SiO2 dengan reduktor kuat Mg, Al, C dengan pemanasan SiO2 + C ---------------------- Si + CO2
3SiO2 + 4Al ---------------------- 3Si + 2Al2O3
SiO2 + 2Mg ---------------------- 2MgO + Si
POSPOR (P)
1. Sifat fisika
☼ Zat padat putih
☼ Titik lebur 440C
☼ Tidak larut dalam air
☼ Mudah berubah menjadi P merah oleh cahaya/dipanaskan pada suhu 2500C katalis I2
2. Sifat kimia
☼ Sangat reaktif
☼ Sebagai konduktor
☼ Kurang stabil
☼ Tidak bereaksi dengan H2
☼ Sebagai oksidator
3. Kegunaan pospor
☼ Sebagai pupuk
☼ Deterjen
☼ Bahan pembersih lantai
4. Cara pembuatan pospor
Menurut proses “WOHLER”
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10 C -------------- 6 CaSiO3 + 10 CO2 + P4
silika kokas
Reaksi berlangsung dalam tanur listrik pada suhu 14000C uap pospor didinginkan menjadi pospor cair disimpan dalam air.
SULFUR (BELERANG) (S)
1. Sifat fisika
☼ Terdapat dalam bentuk bebas maupun senyawa.
☼ Berwarna kuning dan berbau.
☼ Tidak larut dalam air.
☼ Berbentuk zat padat.
2. Sifat kimia
☼ Bereaksi hampir dengan semua unsur.
☼ Terbakar di udara dengan berwarna biru.
☼ Bereaksi dengan halogen X2 (S + 3F2 ---------- SF6).
3. Kegunaan belerang
☼ Bahan pembuat asam sulfat.
☼ Campuran mesiu dan petasan.
☼ Memperbaiki kualitas dari kertas.
☼ Bahan campuran Zalf.
4. Cara pembuatan belerang
Menurut proses “FRASCH”
☼ Mengalirkan air super panas dengan tekanan 16 atm suhu 1600C.
☼ Belerang mencair, dikeluarkan dari deposit belerang dengan memompakan udara panas dengan tekanan 20 – 50 atm.
☼ Cairan belerang yang diperoleh dibiarkan membeku.
☼ Kemurnian belerang dengan cara tersebut 99,5%.
☼ Untuk pemurnian dilakukan sublimasi.
HELIUM (He)
1. Sifat fisika
☼ Berupa gas monoatomik, tak berbau dan tak berwarna serta tidak berasa.
☼ Tidak larut dalam air.
☼ Titik didih –2690C.
2. Sifat kimia
☼ Tidak dapat terbakar.
☼ Tidak dapat membentuk senyawa ion yang stabil.
☼ Tidak berwarna.
☼ Terdapat di udara dengan jumlah yang sangat sedikit.
☼ Tidak dapat bereaksi dengan unsur lain.
3. Kegunaan Helium
☼ Digunakan sebagai pengganti hidrogen dalam mengisi pesawat-pesawat balon.
☼ Digunakan sebagai zat pendingin.
☼ Digunakan sebagai penyepuhan logam pada pembuatan kristal, silikon dan germanium.
4. Cara pembuatan Helium
Dengan cara penyulingan bertingkat udara cair.
☼ Udara dicairkan dengan jalan didinginkan dengan tekanan besar, yaitu pada suhu dibawah titik didihnya (-2690C).
☼ Kemudian suhu dinaikan perlahan-lahan, maka gas akan menyuling kembali pada titik didihnya.
Dengan cara ini gas-gas yang ada di udara dapat dipisahkan satu persatu kecuali radon.
ARGON (Ar)
1. Sifat fisika
☼ Berwarna lembayung.
☼ Merupakan gas monoatomik.
☼ Titik didih – 185,70C
☼ Titik beku –184,20C
2. Sifat kimia
☼ Tidak dapat membentuk senyawa.
☼ Tak berwarna.
☼ Unsur ketiga terbanyak di atmorfer.
☼ Sedikit larut dalam air.
☼ Energi ion tinggi.
☼ Sedikit larut dalam air.
3. Kegunaan argon
☼ Pengisian bola lampu agar kawat spiral (filamen) tidak mudah rusak.
☼ Digunakan untuk penyepuhan logam/pembuatan kristal silikon dan germanium digunakan untuk membentukatmorfernet guna mencegah peristiwa oksidasi.
5. Cara pembuatan argon
☼ Dengan cara destilasi bertingkat terhadap udara yang dicairkan.
☼ Dengan cara memanaskan campuran udara dengan kalsium karbida (CaC2), dimana nitrogen dan oksigen di udara diikat oleh CaC2 sehingga tinggalah argon.
EMAS (Au)
1. Sifat fisika
☼ Berwarna mengkilap kekuning-kuningan.
☼ Tidak terlalu keras (dapat dibentuk-bentuk).
☼ Tidak larut dalam air.
2. Sifat kimia
☼ Tidak mudah berkarat.
☼ Digunakan sebagai perhiasan
☼ Termasuk logam transisi.
☼ Dapat terbakar.
3. Pembuatan emas
☼ Pemekatan bijih emas dilakukan dengan cara flotasi.
☼ Larutan emas dipisahkan dengan cara menyaring ( disesuaikan dengan ukuran yang diperlukan).
☼ Penambahan serbuk seng (Zn) kedalam filtrat, emas akan terpisah dari larutan.
☼ Dengan cara pemanasan sampai dengan suhu > 2000C.
TIMAH (Sn)
1. Sifat fisika
☼ Golongan I4.
☼ Berwarna putih keabuan.
☼ Lemah terhadap emas.
2. Sifat kimia
☼ Tidak berkarat.
☼ Dapat terbakar.
☼ Tidak larut dalam air.
☼ Melarut dalam air raksa.
3. Kegunaan timah
☼ Untuk membuat kaleng.
☼ Aliasi logam
4. Cara pembuatan timah
☼ Bijih dicuci dan dipekatkan dengan cara magnetik.
☼ Dipanggang untuk menghilangkan arsen dan belerang.
☼ Reduksi dengan antrasit atau kokas.
| ||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar